WELCOME, selamat datang di sahabat PETANI

Selamat datang di KONCO TANI. Sahabat kami berusaha selalu ada untukmu, mencoba menyediakan informasi yang sederhana walau mungkin telah engkau mengerti, mencoba memahami permasalahanmu walau mungkin tidak pintar memberikan solusi yang ingin kami pastikan untukmu adalah bahwa KAMI PEDULI

Senin, 11 April 2011

PEMBUATAN MOLASE


Molase merupakan sari tetes tebu yang bisa didapat dari pabrik gula,biloa susah didapatkan molase bisa diganti dengan membuat cairan gula merah / gula putih. Perbandingan yang digunakan yaitu 1:1. sebagai contoh untuk mendapatkan 500 ml molase diperlukan gula merah / gula putih sebanyak 500  g dan air bersih sebanyak 500 ml.
            Pembuatan cairan molase cukup mudah yaitu dengan melarutkan gula merah / putih kedalam air dengan perbandingan yang telah ditentukan. Untuk memudahkan pencairan campuran tersebut dapat dipanaskan.

Pembiakan Bakteri EM

            Cairan bakteri EM yang dibeli dari toko pertanian bias dikembangbiakkan sendiri. Dengan cara ini bakteri EM dapat dikembangabiakkan dengan biaya yang cukup murah.
Bahan :
·         Cairan EM ………………………………………1 L
·         Bekatul       ……………………………………… 3 Kg
·         Molase       ………………………………………. ¼ L
·         Terasi         ………………………………………. ¼ Kg
·         Air bersih ( yg tidak mengandung kaporit / bahan kimia lain )          ………………………………………. 5 L

Peralatan :

·         Ember
·         Pengaduk kayu
·         Panci pemasak air
·         Botol penyimpan
·         Saringan ( dari kain / kawat kasa )


Cara Pembuatan :

  1. Panaskan 5 liter air sampai mendidih.
  2. Masukkan terasi, bekatul, dan molase ( jika menggunakan gula merah dihancurkan dulu ), lalu aduk dengan pengaduk kayu sampai merata.
  3. Dinginkan sampai adonan mencapai suhu kamar. Adonan yang masih panas akan membunuh bakteri EM yang akan dibiakkan. Kemudian masukkan cairan EM dan aduk sampai rata.
  4. Tutup rapat selama 2 hari.
  5. Pada hari ketiga dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat dan aduk setiap hari kurang lebih 10 menit
  6. Bakteri sudah dapat diambil dan disaring lalu masukkan ke dalam botol.
  7. Simpan botol dalam ruangan yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen tutup botol jangan ditutup rapat / biarkan terbuka. Cairan EM saip digunakan        

Pembuatan Pupuk Cair Organik
Proses pembuatan pupuk organik secara anaerob / secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.

Bahan :
·         Sampah organik basah, rajang dan padatkan ………. ½ karung ukuran 25 Kg
·         Cairan molase ………………………………………. 500 ml
·         Air bekas cucian beras ( sebaiknya dari cucian pertama ) …………………………………………………………1 liter
·         Air kelapa yang sudah tua ……………………………. 1liter
·         Air bersih ……………………………………………. 7 liter

Catatan :
  • Sampah organik yang bisa dipakai sisa sayuran atau buah – buahan
  • Tidak diperkenakan menggunakan air ledeng karena mengandung kaporit yang. Kaporit bisa mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme EM

Peralatan

  • Ember plastik ukuran 20 liter yang bertutup. Ember tidak boleh terbuat dari seng  / logam lainnya yang mudah berkarat
  • Karung beras berpori, tidak bias diganti dengan kantong plastik
  • Gayung
  • Tongkat kayu sebagai pengaduk
  • Sarung tangan karet  / plastic
  • Masker kain
  • Tali raffia
  • Beban

Cara pembuatan :
    1. Masukkan sampah organik ke dalam karung dan tekan sampai padat
    2. ikat karung tersebut dengan tali rafia
    3. buat larutan nmedia dengan menyampurkan semua bahan selain sampah organik. Masukkan karung beras berisi sampah organik kedalanm larutan media sampai bahan organik terendam seluruhnya
    4. supaya tidak mengapung letkkan beban diatas karung beras tadi
    5. tutup ember dengan rapat
    6. setelah tertutup rapat simpan ember dari sinar matahari langsun
    7. simpan selama 7 – 10 hari. Setelah proses fermentasi selisai buka penutup ember
    8. setelah itu angakat sampah organik dan pisahkan. Volume bahan organik akan menyusut dari volume awal sisa ini bias dijadikan bahan untuk kompos
    9. fermentasi yang berhasil ditandai dengan bercak- bercak putih pada permukaan cairan  yang dihasilkan   dari proses ini akan berwarna kuning kecokltan dengan bau / aroma khas yang menyengat

Sebagai pupuk daun pupuk cair organik di semprotkan langsung ke tanaman. Supaya lebih efektif, penyemprotan dilakukan ketika matahari telah terbit agar zat hara yang terkandung dalam pupuk tersebut dapat langsung digunakan oleh tanaman untuk proses fotosintesis.
Dosis yang digunakan untuk aplikasi semprot adalah 100 : 1 atau 500 ml air biasa dicampur 5 ml pupuk cair organik. Pada musim hujan penyemprotan dilakukan I kali per minggu sedangkan saat musim kemarau bisa dilakukan 3 kali sehari.
Sebagai pupuk akar pemupukan dilakukanb dengan menyiram media tumbu akar menggunakan campuran dengan perbandingan 500 : 1 atau 5 liter air biasa dicampur dengan 10 ml pupuk cair organik. Saat musim kemarau pemupukan dilakukan 3 kali seminggu sedangkan pada musim hujan dilakukan sebanyak 1minggu sekali.
Bau dari pupuk cair organik sangatlah menyengat untuk menghilangkan baunya dapat digunakan pewangi organik seperti daun sereh, daun pandan / jeruk sitrun. Untuk 330 ml pupuk cair organik digunakan perasan air dari satu buah sitrun ukuran sedang. Bila menggunakan daun panda dibutuhkan rematan dari 6 lembar daun pandan yang dicampur air secukupnya. Sementara jika menggunakan daun sereh wangi digunakan air rematen 6 batang sereh yang ditumbuk dan dicampur air secukupnya.
Begitu juga bila ingin memberikan warna, gunakan pewarna alami seperti daun / kulit kayu jati.
Bokasi cair merupaka hasil fermentasi bahan organik dan air dengan menggunakan bantuan bakteri EM
Bahan :
·         pupuk cair organik ……………………………….1 liter
·         molase ……………………………………………1liter
·         pupuk kandanng …………………………………..30 kg
·         katul  ……………………………………………….20 Kg
·         Air tanah atau sumur …………………….secukupnya

Peralatan

Drum atau plastik kapasitas 200 liter

Cara pembuatan :

  1. isi drum dengan air sumur atau tanah hingga setengahnya
  2. pada tempat yang terpisah, larutkan molase 1 literateu gula merah sebanyak 250 g kedalam 1 liter air tanah atau sumur
  3. massukkan molase atau gula merah yang telah dilarutkan serta pupuk cair organik kedalam drum dan aduk sampai merata
  4. masukkan pupuk kandang dan aduk perlahan agar larutan terserap oleh pupuk kandang
  5. tambahkan  air tanah atau sumur sampai drum terisi penuh, aduk perlahan, lalu tutup drum dengan rapat. Lakukan pengadukan setiap pagi selama 4 hari ( cukup lima putaran pengadukan setiap harinya) setelah diaduk biarkan air larutan bergerak tenang lalu tutup kembali drum dengan segera, setelah 4 hari bokashi cair siap digunakan.


Cara pengaplikasian pencampuran 1 liter bokasi cair dengan 5-10 liter air sumur. Untuk sayuran dosisinya 250 ml campuran per minggu. Untuk tanaman buah digunakan 5 sampai 10 liter pertanaman per minggu.

10 komentar:

  1. Izin untuk di download. Terima kasih banyak

    BalasHapus
  2. Terima kasih untuk informasinya

    BalasHapus
  3. Ilmu yang bermaanfaat, semoga ilmunya menjadi berkah...

    BalasHapus
  4. Terimakasih bpk..ilmu bpk semoga bermanfaat bagi kami insyaallah berkah buat kami dan bpk.

    BalasHapus
  5. Ilmu yang bermanfaat bagi para petani, semoga yang memberikan ilmu ini mendapatkan pahala-Nya. Amiin

    BalasHapus
  6. Ilmu yang bermanfaat bagi para petani, semoga yang memberikan ilmu ini mendapatkan pahala-Nya. Amiin

    BalasHapus