WELCOME, selamat datang di sahabat PETANI

Selamat datang di KONCO TANI. Sahabat kami berusaha selalu ada untukmu, mencoba menyediakan informasi yang sederhana walau mungkin telah engkau mengerti, mencoba memahami permasalahanmu walau mungkin tidak pintar memberikan solusi yang ingin kami pastikan untukmu adalah bahwa KAMI PEDULI

Minggu, 10 April 2011

KEONG MAS

Apakah Keong Mas Itu?
Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) diperkenalkan ke Asia pada tahun 1980an dari Amerika Selatan sebagai makanan potensial bagi manusia. Namun, kemudian keong mas menjadi hama utama padi yang menyebar ke Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Mengapa Keong Mas Harus Dikendalikan?
Keong mas memakan tanaman padi muda serta dapat menghancurkan tanaman pada saat pertumbuhan awal.
Saat-saat Penting untuk Mengendalikan
Keong Mas
Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas adalah pada 10 hari pertama untuk padi tanam pindah dan sebelum tanaman berumur 21 hari pada tabela (tanam benih secara langsung). Setelah itu, tingkat pertumbuhan tanaman biasanya lebih tinggi daripada tingkat kerusakan akibat keong.
Bagaimana Mengendalikan Keong Mas?
• Semut merah memakan telur keong, sedangkan bebek (dan kadang-kadang tikus) memakan keong muda. Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah tanaman tumbuh cukup besar (misalnya 30-35 hari setelah tanam); keong dapat dipanen, dimasak untuk dimakan oleh manusia.

• Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di pagi dan sore hari ketika keong berada pada keadaan aktif. Tempatkan tongkat bambu untuk menarik keong dewasa meletakkan telurnya.

• Tempatkan dedaunan dan pelepah pisang untuk menarik perhatian keong agar pemungutan keong lebih mudah dilakukan.

• Keong bersifat aktif pada air yang menggenang / diam dan karenanya, perataan tanah dan pengeringan sawah yang baik dapat menekan kerusakan. Buat saluran-saluran kecil (misalnya, lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm) untuk memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai titik fokus untuk mengumpulkan keong atau membunuh keong secara manual.

Apabila pengendalian air baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan (misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).

• Tempatkan tanaman beracun (misalnya daun eceng (Monochoria vaginalis), daun tembakau, dan daun Kalamansi) pada bidang-bidang sawah atau di saluran-saluran kecil.

• Tempatkan penyaring dari kawat atau anyaman bambu pada saluran keluar dan masuk irigasi utama untuk mencegah masuknya keong dari lahan lain. Manfaat dari tindakan ini agak terbatas karena kebanyakan keong mengubur dirinya sendiri dan “hibernasi” di sawah ketika tanah mengering.

• Tanam bibit-bibit yang sehat dengan anakan yang sehat. Terkadang, tanam pindah dapat ditunda (misalnya bibit berumur 25-30 versus 12-15 hari), atau tanam bibit ganda per rumpun.

• Pengendalian dengan pestisida berbahan aktif niclos amida dan deris mungkin dibutuhkan bila praktek-praktek lainnya gagal. Cek produk produk yang tersedia secara lokal yang memiliki kadar racun rendah terhadap manusia dan lingkungan. Pertimbangkan untuk menggunakan produk-produk untuk tempat-tempat rendah dan kanal-kanal kecil, bukan ke seluruh bidang sawah. Selalu pastikan penggunaan yang aman.

1 komentar:

  1. Makasih advisnya..... hanya sekarang ini keong mas bukan hanya suka daun muda....... tapi tanaman yg dah berumur 30 hari atau lebih pun masih dimakan......... Mudah-mudahan ada cara ampuh untuk mengendalikannya..... Trim

    BalasHapus