WELCOME, selamat datang di sahabat PETANI

Selamat datang di KONCO TANI. Sahabat kami berusaha selalu ada untukmu, mencoba menyediakan informasi yang sederhana walau mungkin telah engkau mengerti, mencoba memahami permasalahanmu walau mungkin tidak pintar memberikan solusi yang ingin kami pastikan untukmu adalah bahwa KAMI PEDULI

Minggu, 10 April 2011

Mengamati Kebiasaan di Lingkungan Budidaya Padi

Ada banyak hal yang sering kita hadapi di saat kegiatan pengelolaan tanaman padi dan itu merupakan suatu kebiasaan. Kebiasaan – kebiasaan tersebut bisa mendukung dan bisa juga kurang mendukung kegiatan budidaya tanaman padi. Padahal seringkali kebiasaan – kebiasaan tersebut berpengaruh pada budidaya tanaman padi kita.
Kita ambil contoh misalnya pada pertumbuhan tanaman Jawan untuk menggambarkan tanam muda, tunggal dan dangkal. Pernahkah kita mengamati pertumbuhan tanaman Jawan. Bagaimana perakarannya, tumbuh di kedalaman tanah ataukah hanya dipermukaan tanah, berasal dari satu buah biji atau dari banyak biji ? Bagaimanakah pertumbuhannya, lebih cepat dari tanaman padi yang kita tanam ataukah lebih lambat ? Kita amati juga bagaimana pertumbuhan tanaman padi yang berdekatan / berdampingan dengan tanaman jawan tersebut ? Jawaban yang pasti akan kita temukan bila mau mengamati kondisi langsung di lahan sawah kita maka mari kita temukan jawaban atas berbagai permasalahan budidaya tanaman padi dengan menjadikan lahan sawah sebagai kelas belajar bagi kita.
Demikian halnya dengan kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman atau sering kita dengar dengan istilah OPT ( Organisme Peng ganggu Tanaman ). Kita ambil contoh hama Tikus, sudah seringkali hama ini merugikan petani tetapi pengendalian yang dilakukan oleh petani tidak sebanding dengan kerugian ditimbulkannya. Serangan selalu berulang dan kerugian yang ditimbulkan selalu diderita oleh petani.
Pengendalian hama tikus bisa juga dilakukan dengan mengikuti kebiasaan – kebiasaan kita selaku petani. Ada saat atau waktu yang tepat bagi petani dalam upaya pengendalian berkembangbiaknya hama tikus. Kita sering mendengar ungkapan “pancen nembe mangsane atau yen wis ra wektune mengko kan lunga dewe“.
Petani tidak akan pergi ke sawah di saat mereka telah menuai / memanen tanaman padinya. Keadaan ini dikatakan sebagai bero di saat seperti ini tikus masih berada di lahan sawah sembari menunggui anak – anaknya dan menghabiskan persedian pangan yang telah dikumpulkannya. Artinya saat bero waktu yang tepat untuk mengendalikan hama tikus.
Di saat pengolahan lahan, sebagian tikus mulai menyingkir dan berpindah ke daerah perkampungan di tepian sawah. Sembari sesekali tikus ke sawah untuk mencari makanan ditandai dengan jalur jalan tikus yang nglinyit, pada saat ini juga merupakan waktu yang tepat untuk mengendalikan tikus.
Padi mulai berbunga juga merupakan tanda dimana tikus mulai bersiap untuk bunting dan melahirkan hal ini ditunjukkan dengan liang – liang tikus mulai tertutup (ngunthuk), saat seperti ini juga merupakan waktu yang tepat untuk mengendalikan tikus.
Nah sekarang tinggal bagaimana kita mengupayakan kebiasaan menjadi tindakan pengendalian yang dapat dilakukan di lahan usaha kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar